Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia pada tanggal 10 – 12 Oktober 2018 menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Simfoni-PPA Angkatan I di Hotel Santika Puwokerto. Kegiatan dibuka oleh oleh Plt. Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Tengah Bpk. Drs. Sri Winarna, M.Si.
Kegiatan yang menghadirkan 125 orang peserta ini dibagi menjadi 2 Angkatan (Pelatihan Simfoni-PPA Angkatan II akan dilaksanakan di Hotel Atria Magelang pada tanggal 17 – 19 Oktober 2018 mendatang). Narasumber berasal dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kumham Jawa Tengah.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat, banyaknya kasus yang muncul dan diliput diberbagai media masa sempat menyita perhatian publik, namun demikian laporan pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak belum dapat menggambarkan kondisi tingkat kekerasan perempuan dan anak yang utuh. Hal ini dikarenakan 1) minimnya data di unit pelayanan penanganan korban kekerasan, 2) kurangnya keterlibatan Unit Layanan yang menangani korban kekerasan dalam menginput data, dan 3) belum optimalnya mekanisme koordinasi di dalam sistem pencatatan dan pelaporan kekerasan di Unit Layanan di masing-masing daerah. Ketidakakuratan data kekerasan perempuan dan anak akan menyulitkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, dengan demikian pencatatan dan pelaporan yang terstandard di seluruh Indonesia akan dapat memudahkan analisa data secara komprehensif sebagai bahan pengambilan keputusan baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat.
Aplikasi SIMFONI yang telah dikembangkan oleh kementerian PPPA sangat membantu dan mendukung dalam upaya penanganan maupun pendokumentasian korban kekerasan perempuan dan anak di unit layanan terpadu penanganan korban kekerasan perempuan dan anak.
Di Jawa Tengah aplikasi ini sudah berjalan dan menjadi komitmen kita semua walaupun masih ada beberapa daerah dan lembaga layanan yang belum memanfaatkan aplikasi ini secara optimal, hal ini karena ada beberapa permasalahan di antaranya:
Melalui kegiatan ini diharapkan : meningkatnya komitmen pejabat dan pengelola yang mempunyai mandat dalam melakukan pengelolaan data kekerasan sesuai mekanisme yang benar; meningkatnya koordinasi antar jejaring lembaga layanan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah; meningkatnya kompetensi petugas pengelola data kekerasan dalam penanganan korban dan pendokumentasian menggunakan aplikasi.
komentar anda akan kami filter terlebih dahulu